3 Tari Tradisional Gorontalo
3 Tari Tradisional Gorontalo | tradisikita.my.id.-
Provinsi Gorontalo sebagian besar terdiri dari daerah pegunungan yang
membentang dari utara ke selatan provinsi ini. Panorama Pegunungan
Gorontalo sangat menakjubkan. Gunung-gunung dan hutan adalah rumah-rumah
bagi flora dan fauna unik. Namun tidak hanya flora dan fauna yang unik,
kebudayaan Gorontalo juga terbilang sangat unik. Tradisi yang unik dan
indah yang dimiliki oleh Provinsi Gorontalo antala lain adalah seni tari
tradisional. Pada artikel kali ini, kita akan mengenal tarian daerah
Gorontalo yang unik dan indah, antara lain Tari dana-dana, saronde,
langga, tulude, elengge, tari tanam padi, sabe dan tari mopohuloo.
Berikut ini adalah penjelasan tari-tarian daerah tradisional dari Provinsi Gorontalo :
1. Tari Tradisional Gorontalo - "Tari Dana - Dana"
Tari dana-dana adalah tarian tradisi yang berasal dari
Provinsi Gorontalo. Penamaan tari Dana-dana ini berasal dari bahasa
daerah yaitu daya-dayango yang berarti menggerakkan seluruh anggota
tubuh sambil berjalan.
Tari dana-dana
merupakan tari pergaulan remaja gorontalo. Tarian ini dilakukan oleh 2
sampai 4 orang laki-laki. Tarian ini dimainkan dengan gerakan-gerakan
yang dinamis dan lincah. Dalam tarian ini seluruh anggota badan harus
bergerak sesuai dengan irama musik. Tarian ini diiringi oleh alat musik
gambus dan rebana serta lagu berisi pantun yang bertema percintaan atau
nasehat-nasehat yang bertemakan kehidupan remaja. Tarian dana-dana memang
menggambarkan sosok remaja yang energik dengan gairah hidup yang besar,
kehidupan dunia remaja dan keakraban pergaulan remaja.
Tarian dana-dana dari Gorontalo ini mulai dikenal
seiring dengan masuknya pengaruh agama Islam ke Gorontalo. Pada tahun
1525 M, Tari Dana-Dana turut serta menyebarkan dakwah Islam di
Gorontalo. Tarian ini dipentaskan pada saat pesta pernikahan Sultan Amay
dan Putri Owotango. Tarian ini sebenarnya dibawakan secara
berpasang-pasangan antara remaja laki-laki dan perempuan. Akan tetapi,
ketatnya ajaran Islam pada saat itu tidak mengijinkan laki-laki bisa
dengan mudah menyentuh perempuan yang bukan muhrimnya sehingga tari
dana-dana hanya dibawakan oleh kaum laki-laki saja.
Tari Dana-Dana
terbagi menjadi dua fungsi yaitu tari penyambutan dan tari perayaaan.
Tari penyambutan biasa ditampilkan pada saat penyambutan tamu sedangkan
tari perayaan sendiri ditampilkan pada saat perayaan-perayaan hari besar
atau perayaan adat. Tari dana-dana juga memiliki daya pikat tersendiri
di bidang pariwisata. Tarian ini juga seringkali dipentaskan dalam
rangkaian acara promosi pariwisata provinsi Gorontalo.
![]() |
Tari Dana-dana salah satu tarian Gorontalo |
Tarian Dana-Dana ini terus berkembang
seiring dengan perkembangan sosial yang ada. Kehidupan remaja masa kini
sudah mengalami perubahan yang siginfikan. Oleh karena itu, tarian
dana-dana yang notabene adalah tarian untuk para remaja juga terus
mengalami modifikasi. Hal ini dimaksudkan agar tarian ini masih dapat
diterima oleh remaja di masa kini. Saat ini tarian dana-dana telah
mengalami beberapa modifikasi seperti misalnya dikolaborasikan dengan
tari cha-cha. Tari dana-dana klasik adalah tarian yang masih
mempertahankan keaslian gerakan, irama musik dan aspek lainnya sedangkan
tari dana-dana modern adalah tarian yang sudah mengalami modifikasi
atau pembaruan baik dari gerakan, musik dan aspek lainnya. Inilah yang
membuat tari dana-dana terbagi ke dalam dua jenis yaitu tari dana-dana
klasik dan tari dana-dana modern. Akan tetapi, modifikasi yang dilakukan
pada tarian ini tetap tidak bertentangan dengan nilai moral dan nilai
filosofis dari tarian ini.
2. Tari Tradisional Gorontalo - "Tari Polopalo"
![]() |
Tari Polopalo dari Gorontalo |
Tari Polopalo merupakan tari pergaulan yang berasal dari Provinsi Gorontalo. Polopalo sendiri merupakan sebuah alat musik tradisional yang berasal dari Gorontalo. Alat musik tradisional Polopalo merupakan alat musik jenis idiofon atau
golongan alat musik yang sumber bunyinya diproleh dari badannya sendiri
(M. Soeharto 1992 : 54), Dalam artian bahwa ketika Polopalo tersebut di
pukul atau sebaliknya memperoleh pukulan, bunyinya akan dihasilkan dari
proses bergetarnya seluruh tubuh Polopalo tersebut.
Adapun tarian Polopalu memang menggunakan properti yang berupa alat
musik polopalo tersebut. Tari Tradisional dari Gorontalo ini, pada
akhirnya mengalami banyak perkembangan, sehingga pada saat ini Tari
Polopalo terbagi menjadi dua, yaitu tari polopalo tradisional dan tari
polo palo modern.
Kedua tarian polo palo tradisional dan modern memiliki beberapa
perbedaan, antara lain jumlah penarinya. Tari polo -" palo tradisional
biasanya
dimainkan oleh penari tunggal yang diringi oleh musik yang dimainkan
sendiri atau solo. Selain itu tari polo - palo modern lebih sering
ditampilkan secara berkelompok dengan iringan musik yang sudah
diaransemen.
Pada tari polo -" palo tradisional pemukul tidak hanya dimainkan dengan
cara memukulkannya pada alat musik tetapi juga pada bagian anggota
penari khususnya lutut dengan irama yang beraturan.
Sedangkan pada tari polo -" palo modern, pemukul hanya dipukulkan pada alat musiknya, tidak pada bagian tubuh.
3. Tari Tradisional Gorontalo - "Tari Saronde"
Tari Saronde adalah tarian tradisional dari Provinsi Gorontalo. Tari
Saronde ini adalah merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat
Gorontalo yang diangkat dari tradisi masyarakat Gorontalo saat malam
pertunangan dalam rangkaian upacara perkawinan adat. Pada awalnya, tari
saronde dilakukan oleh pengantin, demikian juga dengan
orang yang diminta untuk menari ketika dikalungkan selendang oleh
pengantin dan para penari dengan iringan musik rebana dan nyanyian
vokal, diawali dengan tempo lambat yang semakin lama semakin cepat.
Dalam perkembangannya tari Saronde ditampilkan oleh para penari pria dan
penari wanita yang menari dengan gerakan yang khas dan menggunakan
seledang sebagai atribut menarinya. Akan tetapi selain menjadi bagian
dari acara pernikahan adat, Tari Saronde juga sering ditampilkan dalam
acara seperti penyambutan, pertunjukan seni, dan festival budaya.
Untuk gerakan dalam Tari Saronde biasanya lebih didominasi oleh gerakan
mengayunkan kaki dan tangan ke depan secara bergantian. Penari juga
sering memainkan selendangnya dengan berputar-putar. Selain dilakukan
secara berpasangan, formasi penari pun sering berubah-ubah sehingga
menggambarkan keceriaan dan kebahagian dari para penari.
Tari Saronde biasanya diiringi oleh iringan musik rebana dan nyanyian
vokal. Lagu yang dinyanyikan untuk mengiringi tarian ini biasanya
merupakan lagu khusus Tari Saronde. sedangkan tempo yang dimainkan dalam
mengiringi tarian ini biasanya disesuaikan dengan lagu dan gerakan para
penari.
Demikian Sobat tradisi, 3 tari tradisional Gorontalo yang bisa kami persembahkan untuk Sobat semua, semoga bermanfaat dan sampai berjumpa lagi pada artikel selanjutnya.
sumber : http://www.tradisikita.my.id/2016/07/3-tari-tradisional-gorontalo.html
0 komentar:
Posting Komentar